KATA PENGANTAR
Assalamu
‘alaikum wr. wb.
Segala ucap syukur alhamdulillah
kepada ALLAH S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan ridho-Nya sehingga Penulis
bisa menyusun makalah ini yang berjudul Sistem
Pengkodean Data.
Makalah ini dibuat sebagai sebagai
tugas mata kuliah Sistem Komunikasi Data.
Teknologi Informasi adalah suatu
teknologi yang digunakan untuk mengolah data, meliputi : memproses,
mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas. Informasi yang dibutuhkan akan
relevan, akurat, dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi,
bisnis, dan pemerintahan yang strategis untuk pengambilan keputusan. Penulis
berharap semoga dengan disusunnya makalah ini akan memberikan manfaat bagi
Penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari pasti ada
kekurangan yang terdapat pada makalah ini karena keterbatasan pengetahuan yang
penulis miliki. Untuk itu, penyusun terbuka terhadap kritik dan saran sehingga
bisa menambah kesempurnaan dan memberikan kami tambahan pengetahuan.
Wassalamu’alaikum
wr.wb
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan kehidupan dalam segala bidang computer merupakan
perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang sudah menjadi bagian dari
kehidupan manusia. Komputer tidak hanya berperan dalam bidang pengetikan
atau penghitungan, namun telah merambah keber bagai bidang lainnya,
termasuk bidang komunikasi, bidang pendidikan, ekonomi, bisnis,militer,seni,
hiburan, jaringan telekomunikasi telah memanfaatkan kemampuan computer
untuk membantu memecahkan masalah.
Dalam bidang pendidikan, computer dapat dimanfaatkan sebagai media
penunjang pembelajaran, alatanalisis, dan hal-hal yang terkait dengan kegiatan
akademik. Pemanfaatan computer dalam bidang ekonomi dan bisnis dapat kita lihat
melalui berbagai sector usaha yang sekarang hampir seluruhnya terkomputerisasi.
Oleh sebab itu
pentingnya bagi kita mengetahui sedikit banyak tentang apa yang dimaksud dengan
pengkodean, sinyal, dan penyimpanan dalam system computer
B. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugasPengantar
Jaringan Komputer dan mengetahui apa yang dimaksud dengan pengkodean,
sinyal, data analog dan digital.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam menyalurkan data baik antar
komputer yang sama pembuatannya maupun dengan komputer yang lain pembuatannya,
data tersebut harus dimengerti oleh pihak pengirim maupun penerima. Untuk
mencapai hal itu, data harus diubah bentuknya dalam bentuk khusus yaitu sandi
untuk komunikasi data.
Coding :
Penggambaran dari satu set simbol menjadi set simbol yang lain.
Sistem sandi yang umum dipakai :
a. ASCII (American Standard Code for Information
Interchange)
ü
Paling banyak digunakan
ü
Merupakan sandi 7 bit
ü
Terdapat 128 macam simbol yang dapat diberi
sandi ini
ü
Untuk transmisi asinkron terdiri dari 10 atau 11
bit yaitu : 1 bit awal, 7 bit data, 1 bit paritas, 1 atau 2 bit akhir
b. Sandi Baudot Code (CCITT Alfabet No. 2 / Telex Code)
·
Terdiri dari 5 bit
·
Terdapat 32 macam simbol
·
Digunakan 2 sandi khusus sehingga semua abjad
dan angka dapat diberi sandi yaitu :
·
LETTERS (11111)
·
FIGURES (11011)
·
Tiap karakter terdiri dari : 1 bit awal, 5 bit
data dan 1,42 bit akhir
c. Sandi 4 atau 8
·
Sandi dari IBM dengan kombinasi yang
diperbolehkan adalah 4 buah “1” dan 4 buah “0”
·
Terdapat 70 karakter yang dapat diberi sandi
·
Transmisi asinkron membutuhkan bit, yaitu : 1
bit awal, 8 bit data dan 1 bit akhir.
d. BCD (Binary Coded Decimal)
·
Sandi 6 bit
·
Terdapat 64 kombinasi sandi
·
Transmisi asinkron membutuhkan 9 bit, yaitu : 1
bit awal, 6 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir.
e. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)
Ø
Sandi 8 bit untuk 256 karakter
Ø
Transmisi asinkron membutuhkan 11 bit, yaitu : 1
bit awal, 8 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir.
Pengelompokkan karakter
Pada komunikasi data informasi yang dipertukarkan terdiri
dari 2 grup (baik ASCII maupun EBCDIC), yaitu :
a)
karakter data
b)
karakter kendali digunakan untuk mengendalikan
transmisi data, bentuk (format data), hubungan naluri data dan fungsi fisik
terminal.
Karakter Kendali dibedakan atas :
a. Transmisi Control
Mengendalikan data pada saluran, terdiri atas
ð
SOH : Start Of Header
Digunakan sebagai karakter pertama yang menunjukkan bahwa karakteer berikutnya adalah header
Digunakan sebagai karakter pertama yang menunjukkan bahwa karakteer berikutnya adalah header
ð
STX : Start of Text
Digunakan untuk mengakhiri header dan
menunjukkan awal dari informasi / text
ð
ETX : End of Text
Digunakan untuk mengakhiri text
ð
EOT : End Of Transmision
Untuk menyatakan bahwa transmisi dari text
baik satu atau lebih telah berakhir
ð
ENQ : Enquiry
Untuk meminta agar remote station tanggapan
ð
ACK : Acknowledge
Untuk memberikan tanggapan positif ke
pengirim dari penerima
ð
NAK : Negatif Akcnowkedge
Merupakan tanggapan negatif dari penerima
ke pengirim
ð
SYN : Synchronous
Digunakan untuk transmisi sinkron dalam
menjaga atau memperoleh sinkronisasi antar peralatan terminal
ð
ETB : End of Transmision Block
Digunakan untuk menyatakan akhir dari blok
data yang ditransmisikan, bila data dipecah menjadi beberapa blok
ð
DLE : Data Link Escape
Mengubah arti karakter berikutnya, digunakan
untuk lebih mengendalikan transmisi data.
Catatan : Header dapat berisi informasi tentang terminal,
misalnya alamat, prioritas, tanggal. Tidak semua sistem menggunakan ETX
sehingga dalam text harus ada informasi yang digunakan untuk merangkai berita.
b. Format Effectors
Digunakan untuk mengendalikan tata letak fisik informasi
pada printout / tampilan layar
·
BS (Back Space), menyebabkan kursor / print head
mundur satu posisi.§
·
HT (Horizontal Tabulation), maju ke posisi yang
telah ditentukan§
·
LF (Line Feed), maju satu baris / spasi§
·
VT (Vertical Tabulation, maju beberapa baris /
spasi§
·
FF (Form Feed), maju 1 halaman (halaman baru)§
·
CR (Carriage Return), print head / kursor menuju
ke awal baris§
c. Device Control
Digunakan untuk mengendalikan
peralatan tambahan dari terminal
d. Information Separators
Digunakan untuk mengelompokkan
data secara logis. Umumnya ditentukan :
·
US (Unit Separators), tiap unit informasi
dipisahkan oleh US§
·
RS (Record Separator), tiap record terdiri atas
beberapa unit dan dipisahkan oleh RS§
·
GS (Group Separator), beberapa record membentuk
suatu grup dan dipisahkan oleh GS§
·
FS (File Separator),beberapa grup membentuk
sebuah fike yang dipisahkan oleh FS§
Digital Signalling dengan teknik encoding
Analog Signalling dengan teknik modulation
Komunikasi data menggunakan sinyal digital.
Kelemahan : jarak tempuh pendek akibat pengaruh
redaman/derau yang terjadi pada media transmisi.
Pengiriman sinyal analog : jarak tempuh jauh.
Masalah : bagaimana menggunakan tehnik sinyal analog untuk
pengiriman sinyal digital.
Sinyal digital mengenal dua keadaan (biner), maka digunakan
tehnik modulasi. Dengan tehnik modulasi sinyal digital dapat diubah menjadi
sinyal analog untuk dikirimkan dan setelah diterima diubah kembali menjadi
sinyal digital.
Demodulasi : tehnik mengubah digital menjadi analog.
Gelombang pembawa sinyal ini disebut carrier dan berbentuk sinusoidal.
Terdapat 3 jenis modulasi untuk mengkonversi signal binary
ke dalam bentuk yang cocok melalui PSTN, yaitu amplitude, frequency and phase.
Teknik modulasi merupakan dasar dari frequency domain :
Modulasi adalah proses encoding sumber data dalam suatu
sinyal carrier dengan frekuensi fc.
1.
Amplitudo Adalah besarnya (tinggi rendahnya)
tegangan dari sinyal analog
2.
Frequency Adalah jumlah gelombang sinyal analog
dalam waktu 1 detik
3.
Phase Adalah besarnya sudut dari sinyal analog
pada saat tertentu
4 kombinasi yang dapat dihasilkan :
a.
Data Digital, Sinyal Digital
Secara umum peralatan untuk mengkode data
digital menjadi sinyal digital adalah sedikit lebih komplek dan lebih mahal
daripada peralatan modulator digital ke analog
b.
Data Analog, Sinyal Digital
Yang diijinkan adalah menggunakan transmisi
digital modern dan peralatan sakelar
c.
Data Digital, Sinyal Analog
Beberapa media transmisi seperti serat
optik / software yang hanya merambatkan sinyal analog
d.
Data Analog, Sinyal Analog
Ditransmisikan sebagai baseband yang mudah
dan murah. Penggunaan modulasi untuk menggeser bandwidth dari sinyal baseband
ke porsi lainnya dari spektrum
Data Digital, Sinyal Digital
Elemen sinyal adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data
binari / digital ditransmisikan dengan mengkodekan bit-bit data ke dalam
elemenelemen sinyal.
Contoh : bit binari 0 untuk level tegangan rendah bit binari
1 untuk level tegangan tinggi kecepatan data signalling dalam bps (bit per
detik)
Sinyal unipolar adalah semua elemen sinyal yang mempunyai
tanda yang sama, yaitu positif semua atau negatif semua. Sedangkan sinyal polar
adalah elemen sinyal dimana salah satu logic statenya diwakili oleh level
tegangan positif dan yang lainnya oleh level tegangan negatif.
Durasi = panjang bit (1/R) adalah jumlah waktu yang
dibutuhkan oleh transmiter untuk mengirimkan bit dengan kecepatan R
Kecepatan modulasi : kecepatan perubahan level sinyal dalam
satuan baud (besaran eleman sinyal perdetik)
Mark menunjukkan binari 1, dan
Space menunjukkan binari 0
Faktor kesuksesan penerima dalam mengartikan sinyal yang
datang :
1.
Ratio signal to noise (S/N) : peningkatan S/N
akan menurunkan bit error rate
2.
Kecepatan data / data rate : peningkatan data
rate akan meningkatkan bit error rate (kecepatan error dari bit)
3.
Bandwidth : peningkatan bandwidth dapat
meningkatkan data rate.
Hubungan ketiga faktor tersebut adalah :
1)
Kecepatan data bertambah, maka kecepatan
errorpun bertambah, sehingga memungkinkan bit yang diterima error.
2)
Kenaikan S/N mengakibatkan kecepatan error
berkurang
3)
Lebar bandwidth membesar yang diperbolehkan,
kecepatan data akan bertambah
5 faktor evaluasi (faktor-faktor yang mempengaruhi
coding)
v
Spektrum sinyal / signal spektrum
Ketidakadaan komponen frekuensi tinggi
berarti diperlukan bandwidth sempit untuk transmisi.
v
Kemampuan sinkronisasi / clocking / signal
synchronization capability
Untuk menghitung posisi start dan stop dari
tiap posisi bit dengan mekanisme sinkronisasi.
v
Kemampuan mendeteksi error / signal error
detecting capability
Kemampuan error detection dapat diberikan
secara sederhana dengan pengkodean natural.
v
Tahan terhadap gangguan / signal interference
and noise immunity
Digambarkan oleh kecepatan bit error.
v
Biaya dan kompleksitas / cost and complexity
Semakin tinggi kecepatan pensinyalan untuk
memenuhi data rate yang ada, semakin besar biayanya.
Teknik Data Digital, Sinyal Digital terbagi atas :
Ø
Non-Return to Zero / NRZ
Ø
Return to Zero / RZ
Ø
Biphase
Ø
Delay Modulation
Ø
Multilevel Binary
Non-Return to Zero / NRZ
Level tegangannya tetap selama interval bit tidak ada
transisi.
a.
NRZ-L (NRZ-Level)
Kode yang digunakan untuk menghasilkan dan
menginterprestasikan data digital oleh terminal pemproses data / peralatan
lainnya dan jika kode yang digunakan untuk transmisi berbeda. (tetap seperti
data awal)
b.
NRZ-M (NRZ-Mark)
Keuntungan transmisi dengan kode
defferensial, dimana sinyal dikodekan dengan membandingkan polaritas elemen
sinyal yang berdekatan dari harga absolut sinyal.Keuntungannya : mudah dalam
mendeteksi transisi noise
Bit = 1 jika transisi pada awal pulsa clock
Bit = 0 jika tidak ada transisi / perubahan
Bit = 1 jika transisi pada awal pulsa clock
Bit = 0 jika tidak ada transisi / perubahan
c.
NRZ-S (NRZ-Space)
Sama dengan NRZ-M, tapi bedanya :
Bit = 1 jika tidak ada transisi / perubahan
Bit = 0 jika transisi pada awal pulsa clock
Return to Zero / RZ
ü
Untuk melihat perbedaan antara kecepatan data
dan kecepatan modulasi
ü
Bit rate / kecepatan bit = 1/ tb, dan kecepatan
maksimal modulasi = 2 / tb
ü
Ukuran minimal elemen signal adalah pulsa untuk
binari 1 besarnya ½ panjang interval bit
ü
Kecepatan maksimum modulasi = 2 / tB
ü
Tidak memberikan perbaikan terhadap teknik NRZ,
bandwidth sinyal besar
ü
Bit = 1, pulsa berada pada awal ½ interval
ü
Bit = 0, tidak ada pulsa
Biphase
Diharapkan untuk mengatasi kerugian teknik pengkodean NRZ
dan RZ
Sekurang-kurangnya memerlukan 1 transisi waktu bit dan
sebanyak-banyaknya 2 transisi, sehingga kecepatan maksimumnya 2 x NRZ
Keuntungannya adalah :
a.
Synchronization, karena transisi dapat
diramalkan selama masing-masing waktu bit sehingga penerima dapat sinkron dalam
transisi tersebut.
b.
No-DC-Component, tidak mempunyai komponen DC,
sehingga menghasilkan keuntungan untuk mendeteksi error.
c.
Error Detection, ketidak adaan transisi
diharapkan dapat dipakai untuk mendeteksi error.
Jenis-jenis Biphase :
a.
Biphase-L (biphase-level / manchester)
Bit = 1, transisi dari high ke low di tengah interval
Bit = 0, transisi dari low ke high di tengah interval
b.
Biphase-M
Selalu terjadi transisi di awal interval
Bit = 1, transisi di tengah interval
Bit = 0, tidak ada transisi di tengah interval
c.
Biphase-S
Selalu terjadi transisi di awal interval
Bit = 1, tidak ada transisi di tengah interval
Bit = 0, transisi di tengah interval
d.
Differensial Manchester
Selalu terjadi transisi di tengah interval
Bit = 1, tidak ada transisi di awal interval
Bit
= 0, transisi di awal interval
Delay Modulation (Miller-Codding)
v
Ada 1 transisi per 2 waktu bit dan pernah lebih
dari 1 transisi per bit
v
Bit = 1, transisi di tengah interval
v
Bit = 0, tidak ada transisi jika diikuti 1, dan
transisi pada akhir interval jika diikuti 0
Bipolar / Multilevel Binary
1)
Menggunakan lebih dari 2 level sinyal
2)
Mempunyai pusat bandwidth pada ½ kecepatan bit
3)
Keuntungannya : tidak ada komponen DC /
kemampuan sikronisasi yang baik dan pemakaian bandwidth yang lebih kecil, dapat
menampung bit informasi lebih.
4)
Kerugiannya : diperlukan receiver yang mampu
membedakan 3 level (+A, -A, 0) sehingga membutuhkan lebih dari 3 dB kekuatan
sinyal dibandingkan NRZ untuk probabilitas bit error yang sama.
5)
Bit = 1, pulsa pada tengah bit interval awal dan
mempunyai polaritas
6)
Bit = 0, tidak ada pulsa
7)
Memberikan beberapa error detection capability
jika 1 harus mempunyai tanda berlawanan
Data Digital, Sinyal Digital
Data Digital, Sinyal Analog
Yang paling populer yaitu jaringan telepon umum. Device yang
dipakai adalah modem (modulator dan demodulator) yang mengubah data digital ke
sinyal analog (modulator) dan sebaliknya mengubah sinyal analog ke data digital
(demodulator).
Karena operasi modulasi meliputi 1atau lebih dari 3 sifat
sinyal pembawa yaitu amplitudo, frequency, phase, dimana sinyal yang dihasilkan
menempati pusat bandwidth pada frequency pembawa
a. ASK = Amplitudo Shift Keying
ð
2 bilangan binary digambarkan oleh 2 perbedaan
amplitudo dari frequency pembawa
ð
Dapat menerima perubahan perbesaran secara
tiba-tiba dan teknik modulasinya kurang efisien
ð
Dalam jalur voice grade adalah digunakan hanya
untuk diatas 1200 bps
ð
cqfct)
+ pData = 1, level high s(t)
= A cos (2
ð
Data = 0, level low s(t) = 0
b. FSK = Frequency Shift Keying
ð
Harga 2 binary digambarkan oleh 2 perbedaan
frequency mendekati frequency pembawa
ð
Sangat mudah membuat kesalahan dibanding ASK
ð
Dalam jalur voice grade adalah digunakan hanya
sampai dengan 1200 bps
ð
Dipakai untuk frequency tinggi pada jaringan
locak dengan kabel coaxial
ð
cqf1t)
+ pData = 1, frequency f1s(t)
= A cos (2
ð
cqf2t)
+ pData = 0, frequency f2s(t)
= A cos (2
c. PSK = Phase Shift Keying
ð
Harga 2 binary digambarkan oleh 2 perbedaan
phase dari frequency pembawa yang digeser untuk menggambarkan data
ð
Data = 1, phase = 1800 s(t) = A cos (2πfct) + ɵc
ð
Data = 0, phase = 00 s(t) = A cos (2πf0t)
d. QPSK = Quardrature Phase Shift Keying
ð
Metode yang lebih komplek dalam sistem
pengiriman
ð
Memakai pergeseran phase perkalian 900
ð
Tiap urutan 2 bit dinyatakan dengan phase yang
berbeda
ð
Tujuannya agar pengiriman data lebih cepat dan
penggunaan bandwidth medianya lebih efisien
ð
Data 11, s(t) = A cos (2πfct) + 450
ð
Data 10, s(t) = A cos (2πfct) + 1350
ð
Data 00, s(t) = A cos (2πfct) + 2250
ð
Data 01, s(t) = A cos (2πfct) + 3150
Secara
umum kecepatan pengiriman data yang termodulasi (D) tergantung pada kecepatan
pengiriman data dan banyaknya data yang dikirim secara paralel, sehingga :
Dengan
:
D = kecepatan modulasi
R = kecepatan data
L = jumlah perbedaan elemen-elemen sinyal
I = jumlah bit per-elemen sinyal
Bandwidth signal modulasi :
a.
Bandwidth transmisi BT untuk ASK dan PSK
Dengan :
BT = bandwidth
transmisi (Hz)
r = faktor transmisi, dimana
0<r<1
R = kecepatan bit (bps)
b.
Bandwidth transmisi BT untuk FSK
dimana ΛF = f2 – f1
Dengan : ΛF= offset frekuensi modulasi dari
frekuensi pembawa
f1 = frekuensi sinyal
f2 = frekuensi pembawa
c. Bandwidth transmisi BT untuk multilevel PSK
Efisiensi Bandwidth
Eb/No = S/NoR
Hubungan antara noise dengan bandwidth signal BT adalah N =
No . BT
Maka :
Eb/No = (S. BT) / NR
Jadi kecepatan bit error dapat dikurangi dengan kenaikan
Eb/No dengan dilakukan oleh kenaikan bandwidth / penurunan kecepatan data
dengan menurunkan effisiensi bit.
Pendekatan untuk mendapatkan bandwidth yang lebih baik
adalah :
BT = 0,5 ( 1 + r ) D
Untuk NRZ, D= R, maka :
R/B = 2 / (1 + r)
Data Analog, Sinyal Digital
Digitalisasi adalah :
v
Proses transmisi data analog ke dalam
sinyalsinyal data
v
Konversi data analog ke dalam sinyal digital
Beberapa kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses
digitalisasi adalah :
1.
Data digital dapat ditransmisikan menggunakan
NRZ-L
2.
Data digital dapat di-encode sebagai sinyal
digital memakai kode selain NRZ-L
3.
Data digital dapat dikonversikan ke dalam sinyal
analog dengan menggunakan 1 dari teknik modulasi
Contoh :
Data suara yang berupa data analog akan didigitalisasi dan
dikonversikan ke dalam sinyal analog ASK, maka peralatan yang dipakai untuk
konversi data analog ke dalam bentuk digital dalam transmisi dan memperoleh
kembali barisan data analog digital diketahui sebagai CODEC (Coder – Decoder)
Teknik CODEC (Coder and Decoder)
1. PCM = Pulse Code Modulation
Berdasarkan teori sampling,
apabila sinyal f(t) di sampling pada interval waktu reguler dan kecepatan
tertingginya 2 kali atau lebih dari ketinggian frequency sinyal yang mana
sample berisikan seluruh informasi sinyal asli, maka fungsi f(t) dibentuk
kembali dari sample ini menggunakan low pass filter.
Sinyal original diambil untuk
bandlimited dengan bandwidth B, sample diambil pada rate 2B atau setiap 1/2B
detik, yang digambarkan sebagai pulsa sempit yang amplitudonya sebanding dengan
harga sinyal original. Proses ini dinamakan PAM (Pulse Amplitudo Modulation)
yang merupakan langkah pertama dari PCM.
2. DM = Delta Modulation
Data analog fungsinya kurang
lebih seperti tangga rumah yang bergerak keatas ke bawah oleh 1 level
quantizasi pada masing-masing waktu sampling
Sifat terpenting dari fungsi
tangga rumah / staircase function adalah binary. Pada masing-masing waktu
sampling fungsi gerakan keatas kebawah jumlahnya adalah konstan, maka keluaran
proses DM adalah single binary digit untuk masing-masing sample. Pada pokoknya
aliran bit dihasilkan dari pendekatan pengurangan amplitudo sinyal analog.
Nilai 1 = dihasilkan jika fungsi tangga rumah bergerak
keatas selama interval berikutnya
Nilai 0 = dihasilkan kebalikannya
Sinyal berubah 0,1,0,1 dipakai jika amplitudo konstan
Data Analog, Sinyal Analog
Modulasi adalah :
Proses kombinasi sinyal masukan
m(t) dan sinyal pembawa (carrier) pada frequency fc untuk menghasilkan sinyal
s(t) yang mempunyai bandwidth yang biasanya berpusat pada fc.
Prinsip teknik modulasi menggunakan data analog adalah :
a. AM = Modulasi Amplitudo
Modulasi ini menggunakan
amplitudo sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana
frequency dan phasenya tetap, amplitudo yang berubah.
Dengan cara ini, maka keadaan ‘1’ (high) diwakili dengan
tegangan yang lebih besar dari ‘0’ (low), misalkan ‘1’ = 5 V dan ‘0’ = 0 V.
PCM = Pulse Code
Modulation
DM = Delta
Modulation
AM adalah modulasi yang paling mudah, tetapi mudah juga
dipengaruhi oleh keadaan media transmisinya.
Variant AM yang populer untuk
diketahui adalah SSB (Single Side Band), keuntungannya adalah pengirim hanya
memerlukan 1 side band dan membersihkan side band lainnya, dan sinya pembawa.
Dan DSBTC (Double Sideband Transmitter Carrier) dimana menyaring frekuensi
carrier dan mengirimkan kedua sideband.
b. FM = Modulasi Frequency
Modulasi ini menggunakan sinyal
analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana amplitudo dan
phasenya tetap, frequency yang berubah. Kecepatan transmisi mencapai 1200 bit
persekon. Untuk transmisi data sistem yang umum dipakai FSK
c. PM = Modulasi Phase
Modulasi ini menggunakan
perbedaan sudut phase sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal
digital, dimana frequency dan amplitudo tetap, phase yang berubah. Cara ini
paling baik, tapi paling sukar, biasanya dipergunakan untuk pengiriman data
dalam jumlah besar yang banyak dan kecepatan yang tinggi. Bentuk PM yang paling
sederhana adalah pergeseran sudut phassa 180 derajat setiap penyaluran bit “0”
dan tidak ada pergeseran sudut bila bit “1” disalurkan.
MODEM (Modulasi dan Demodulasi)
Dalam komunikasi data diperlukan
alat untuk mengubah sinyal digital dengan proses modulasi dan menerima data
yang dikirimkan pada komputer untuk diolah. Alat ini disebut dengan
modulator-demodulator (modem).
Modem menerima pulsa biner dari
komputer, terminal atau alat lain dan mengubahnya menjadi sinyal analog yang
dapat disalurkan melalui saluran komunikasi.
Modulasi yang paling sederhana
yang sering digunakan adalah FSK (Frequency Shift Keying) yang tergolong dalam
FM. Tehnik lainnya adalah PSK (Phasa Shift Keying) yang tergolong dalam FM dan
QAM (Quadrature Amolitude Modulation) yang merupakan kombinasi dari phasa
modulation dan amplitude modulation. Saluran komunikasi diukur dengan kecepatan
data yang disalurkan melaluinya. Untuk kecepatan 9600 bps keatas digunakan cara
khusus. Karena komunikasi data sistem komputer pada umumnya mempergunakan
jaringan telepon maka sering kali modem dilengkapi dengan fasilitas seperti
auto dial (sistem komputer dapat langsung memutar nomor telepon tujuannya dan
modem akan langsung bekerja bila hubungan telepon diperoleh) dan auto answer (modem
dapat menghubungkan diri dengan sistem komputer tanpa pertolongan operator bila
ada panggilan). Modem yang dioperasikan pada saluran telepon disebut voice band
atau voice grade modem.
Hal penting dalam pemakaian modem :
1. Laju transmisi data.
v
kecepatan rendah ( sampai dengan 600 bps )
v
kecepatan menengah ( 1200 s/d 2400 bps )
v
kecepatan tinggi ( 4800 bps keatas )
2. Mode komunikasi.
·
simplex
·
half duplex
·
full duplex
3. Sinkronisasi.
Untuk modem berkecepatan rendah
dan menengah digunakan transmisi asinkron sedangkan untuk modem yang
berkecepatan tinggi menggunakan transmisi sinkron.
Sinkronisasi baik dengan cara asinkron maupun sinkron perlu
memperhatikan :
* Waktu yang menentukan bilamana suatu bit dari data
diterima (sinkronisasi bit)
* Bit yang mana dari suatu karakter yang sudah diterima
(sinkronisasi karakter)
· Tehnik Modulasi.
3 tehnik modulasi yaitu AM (QAM), FM (FSK) dan PM (PSK).
Kecepatan rendah memakai metode FSK. Kecepatan tinggi memakai metode PSK.
· Standar Industri.
Standard yang digunakan secara internasional dikeluarkan
oleh CCITT (Comitee Consultative Internationale de Telegraphique et
Telephonique) antara lain :
· sampai
dengan 300 bps CCITT V.21
- · 600 - 1200 bps CCITT V.23
- · 200 bps CCITT V.22
- · 2400 bps CCITT V.26, V.26 bis
- · 4800 bps CCITT V.27 bis
- 9600 bps CCITT V.29
Pertimbangan tehnik dalam pemilihan modem :
· Kecepatan transmisi (transmision rate).
Sekurang-kurangnya harus dapat melayani volume data yang
biasa dikirimkan.
· Turn-around Time.
Waktu yang diperlukan oleh modem untuk merubah fungsinya
dari pengirim menjadi penerima atau sebaliknya berkisar antara 20msec - 200
msec.
· Error Susceptibility (daya tahan terhadap error).
Modulasi PM lebih baik daripada FM untuk kecepatan diatas 4800
bps. Saluran komunikasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga error rate dapat
kecil, proses ini disebut line conditioning.
· Realibility
· Cost (biaya)
Harus sebanding dengan kecepatannya.
· Maintainability (perawatannya).
Accoustic Coupler
Adalah modem yang dipergunakan
melalui alat telepon. Modem ini mengubah sinyal biner menjadi sinyal akustik
yang kemudian diberikan ke mikrofon dari pesawat telepon. Pada penerima sinyal
akustik yang diberikan oleh loudspeaker dari pesawat telepon diubah oleh mikropon
dari accoustic coupler menjadi sinyal digital kembali. Modem ini kehandalannya
rendah dan sekarang sudah tidak banyak digunakan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengkodean merupakan suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan
penegasan pada proses yang terlibat dalam transmisi data. Sinyal
suatu hal gejala fisika dimana satu atau bebera pada rikarakteristiknya
melambangkan informasi.Sinyal dapat dibagi atas 2 yaitu sinyal analog dan
sinyal digital.
B. Saran
Untuk memahami
lebih mendalam tentang pengkodean data sebaiknya kita terlebih dahulu memahami
tentang gerbang logika dan konversi bilangan.
0 Comment:
Posting Komentar