KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum
wr. wb.
Segala ucap syukur alhamdulillah
kepada ALLAH S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan ridho-Nya sehingga Penulis
bisa menyusun makalah ini yang berjudul Sistem
Transmisi Data.
Makalah ini dibuat sebagai sebagai
tugas mata kuliah Sistem Komunikasi Data.
Teknologi Informasi adalah suatu
teknologi yang digunakan untuk mengolah data, meliputi : memproses,
mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas. Informasi yang dibutuhkan akan
relevan, akurat, dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi,
bisnis, dan pemerintahan yang strategis untuk pengambilan keputusan. Penulis
berharap semoga dengan disusunnya makalah ini akan memberikan manfaat bagi
Penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari pasti ada
kekurangan yang terdapat pada makalah ini karena keterbatasan pengetahuan yang
penulis miliki. Untuk itu, penyusun terbuka terhadap kritik dan saran sehingga
bisa menambah kesempurnaan dan memberikan kami tambahan pengetahuan.
Wassalamu’alaikum
wr.wb
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL .................................................................................................................. 1
KATA
PENGANTAR ................................................................................................................ 2
DAFTAR
ISI............................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUA..............................................................................................................
4
1.1.
LATAR BELAKANG............................................................................................ 4.
1.2.
TUJUAN ....................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5
2.1.
PENGERTIAN TRANSMISI DATA .......................................................... 5
2.2. PENGERTIAN
TRANSMISI DATA SINYAL DIGITAL ............................ 5
2.2.1.
CONTOH SINYAL DIGITAL .................................................. 5
2.2.2.
CIRI SINYAL DIGITAL ............................................................ 5
2.3.
PENGERTIAN TRANSMISI DATA SINYAL ANALOG ........................... 6
2.3.1.
CONTOH SINYAL ANALOG ............................................... 6
2.3.2.
CIRI SINYAL ANALOG .................................................... 6
2.4.
KELEMAHAN-KELEMAHAN
TRANSMISI ............................................. 7
2.4.1.
ATTENUATION ....................................................................... 7
2.4.2. DELAY
DISTORTION ............................................................ 8
2.4.3. NOISE ....................................................................................... 9
BAB III
PENUTUP ........................................................................................................... 10
3.1. KESIMPULAN ......................................................................................... 10
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Seiring perkembangan jaman yang begitu pesat, maka
kemajuan pun semakin bertambah terutama di bidang teknologi yang semakin
canggih dan orang pun berlomba dalam menciptakan sesuatu yang berguna bagi
orang banyak seperti, Physical layer yang berada di antara data link layer dan
media transmisi. Tugas utamanya adalah menyediakan servis untuk data link
layer. Salah satu servis yang disediakan oleh physical layer adalah membentuk
sinyal yang merepresentasikan aliran data dalam bentuk bit 0 dan 1 dari data
link layer.
Physical layer juga mengatur media transmisi. Layer inilah yang menentukan aliran data, dan jumlah saluran (logical channel) utnuk mengirimkan data yang datang dari sumber yang berbeda.
Physical layer juga mengatur media transmisi. Layer inilah yang menentukan aliran data, dan jumlah saluran (logical channel) utnuk mengirimkan data yang datang dari sumber yang berbeda.
1.2. Tujuan:
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat:
1.
Dapat membedakan data analog dan digital
2.
Dapat membedakan sinyal analog dan digital
3.
Mengerti dan bisa membedakan transmisi digital
dan analog
BAB II PEMBAHASAN
1.3.
PENGERTIAN
TRANSMISI DATA
Transmisi Data adalah proses pengangkutan informasi
dari satu titik ke titik lain di dalam suatu jaringan. Komunikasi data adalah
proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device
(alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung
dalam sebuah jaringan. Transmisi data dapat di bagi menjadi 2 macam:
1.
Transmisi Data Sinyal Digital
2.
Transmisi Data Sinyal Analog
1.4.
PENGERTIAN
TRANSMISI DATA SINYAL DIGITAL
Transmisi Data Sinyal Digital adalah sinyal
yang sifatnya pulsa, terputus-putus dan terjadi perubahan tiba-tiba di antara bagian-bagiannya.
Sinyal ini merupakan serangkaian pulsa tegangan yang ditransmisikan melalui
suatu media kawat. System komputer bekerja dengan sinyal ini.
Transmisi digital merupakan proses pemindahan sinyal digital. Sinyal
digital mengandung data – data dalam bentuk biner. Untuk pengiriman jarak jauh,
transmisi digital memerlukan alat pengulang (repeater). Alat pengulang menerima
sinyal digital, memulihkan kembali pola jajaran byte, dan metransmisi ulang
sinyal yang baru. Oleh karena itu, redaman dapat diatasi.
1.4.1.
Contoh
Sinyal Digital
Contoh paling umum dari sinyal digital adalah text atau
character string. Informasi yang disajikan dalam bentuk text lebih nyaman untuk
dimengerti oleh manusia. Oleh karena itu, data binary yang ditransmisikan
melalui sinyal digital akan diproses untuk ditampilkan dalam bentuk text. Data
telah dirancang sedemikian rupa sehingga karakter dapat direpresentasikan oleh
pola byte dari data. Digunakan byte parity untuk menentukan letak kesalahan
dalam pengiriman data. Secara prinsip, signaling secara digital memiliki
keunggulan dibanding signaling secara analog. Transmisi digital lebih murah dan
lebih terbebas dari noise.Oleh karena
adanya redaman dari kekuatan sinyal pada frekuensi yang tinggi, pulsa menjadi
lebih bundar dan lebih kecil. Redaman ini mengurangi proses kehilangan
informasi yang terkandung pada propagasi sinyal. Data digital dapat
direpresentasikan dengan data analog dengan menggunakan modem (modulator –
demodulator). Modem mengubah sinyal binary menjadi sinyal analog dengan
melakukan encoding data dalam frekuensi yang membawanya. Hasil sinyal
konversinya menempati spektrum dari frekuensi tertentu di tengah – tengah
frekuensi yang membawanya. Modem merubah data digital yang berasal dari
perangkat komputer menjadi data analog yang selanjutnya disalurkan melalui
kabel telepon.
1.4.2.
Ciri
Siyal Digital
1. Tahan terhadap Noise
2. Proses regenerasi dilakukan bagi
signal yang diterima.
3. Bebas cross talk
4. Bentuk signal diskrit (discrete)
5. Kualitas signal diukur dalam BER
(Bit Error Rate)
1.5.PENGERTIAN TRANSMISI DATA SINYAL ANALOG
Transmisi Data Sinyal Analog adalah suatu upaya mentransmisi
sinyal analog tanpa memperhatikan muatannya; sinyal-sinyalnya dapat mewakili
data analog atau data digital. Untuk jarak yang jauh dipakai amplifier yang
akan menambah kekuatan sinyal sehingga menghasilkan distorsi yang terbatas.
Transmisi
analog merupakan proses pemindahan sinyal analog tanpa mengurangi kontennya
sama sekali. Sinyal dapat berupa data analog (data suara) atau data digital
(data luaran modem). Untuk pengiriman jarak jauh, transmisi analog membutuhkan
alat penguat (amplifier) untuk meningkatkan energi dalam sinyal. Dampak
buruknya adalah amplifier juga meningkatkan noise yang terdapat pada sinyal.
Dengan demikian, sinyal yang dikirimkan menjadi lebih kotor.
1.5.1.
Contoh
Sinyal Analog
Contoh sinyal analog adalah sinyal telepon, sinyal televisi, dan
sinyal radio. Sinyal digital memiliki nilai diskrit, contohnya text dan
integers. Audio merupakan contoh sinyal analog. Suara manusia ditransmisikan
dengan frekuensi sekitar 100Hz – 7kHz. Suara manusia ini memiliki tingkat
densitas suara sekitar 25dB.
1.5.2.
Ciri Sinyal
Analog
1. Rentan terhadap Noise
2. Signal yang diterima diproses dengan
diulang dan diamplifikasi.
3. Mudah terjadi crosstalk
4. Bentuk sinyal kontinyu.
5. Kualitas signal diukur dalam satuan
S/N (Signal To Noise Ratio)
KELEMAHAN-KELEMAHAN
TRANSMISI
Pada sistim komunikasi manapun, sinyal yang diterima akan
selalu berbeda dari sinyal yang dikirim. Pada sinyal analog, hal ini berarti
dihasilkan variasi modifikasi random yang menurunkan kualitas sinyal. Pada
sinyal digital, yaitu terjadinya bit error artinya binary '1' akan menjadi
binary '0' dan sebaliknya.
Kelemahan
yang paling signifikan yaitu :
·
Attenuation dan attenuation distorsi (pelemahan dan distorsi
oleh pelemahan).
·
Delay distorsi (distorsi oleh delay).
·
Noise.
1.5.3.
ATTENUATION
Kekuatan sinyal akan melemah karena jarak yang
jauh melalui medium transmisi apapun.
Tiga pertimbangan untuk perancangan transmisi :
1.
Sinyal yang diterima
harus mempunyai kekuatan yang cukup sehingga penerima dapat mendeteksi dan
mengartikan sinyal tersebut.
2.
Sinyal harus mencapai
suatu level yang cukup tinggi daripada noise agar diterima tanpa error.
3.
Attenuation adalah
suatu fungsi dari frekuensi.
Masalah pertama dan kedua dapat diatasi dengan menggunakan
sinyal dengan kekuatan yang mencukupi dan amplifier-amplifier atau
repeater-repeater. Masalah ketiga, digunakan teknik untuk meratakan attenuation
melalui suatu band frekuensi dan amplifier yang memperkuat frekuensi tinggi
daripada frekuesi rendah.
Terjadi akibat kecepatan sinyal yang melalui
medium berbeda-beda sehingga tiba pada penerima dengan waktu yang berbeda. Hal
ini merupakan hal yang kritis bagi data digital yang dibentuk dari
sinyal-sinyal dengan frekuensi-frekuensi yang berbeda -beda sehingga
menyebabkan intersymbol interference.
Contoh attenuation dapat dilihat gambar 2.14a. Grafik no.1
menggambarkan attenuation tanpa equalisasi (perataan) dimana terlihat
frekuensi-frekuensi tinggi mengalami pelemahan yang lebih besar daripada
frekuensi-frekuensi rendah. Grafik no.2 menunjukkan efek dari equalisasi
Gambar 2.4.2. Kurva Pelemahan dan
distorsi delay untuk channel suara
Noise
adalah tambahan sinyal yang tidak diinginkan yang masuk dimanapun diantara
transmisi dan penerima.
Dibagi dalam empat kategori :
·
Thermal noise,
o
Disebabkan oleh
agitasi termal elektron dalam suatu konduktor
o
Sering dinyatakan
sebagai white noise
o
Tidak dapat
dilenyapkan
o
Besar thermal noise
(dalam watt) dengan bandwidth W Hz
dapat dinyatakan sebagai :
N = k
TW
dimana : N
= noise power density
k = konstanta
Boltzman = 1,3803 x 10 J/K
T = temperatur (K)
·
Intermodulation
noise
o
Disebabkan karena
sinyal-sinyal pada frekuensi-frekuensi yang berbeda tersebar pada medium
transmisi yang sama sehingga menghasilkan sinyal-sinyal pada suatu frekuensi
yang merupakan penjumlahan atau pengalian dari dua frekuensi asalnya. misalnya
: sinyal dengan frekuensi f1 dan f2 maka akan mengganggu sinyal dengan
frekuensi f1+ f2
o
Hal ini timbul karena
ketidak linearan dari transmitter, receiver atau sistim transmisi.
·
Crosstalk
o
Adalah suatu
penghubung antar sinyal yang tidak diinginkan
o
Dapat terjadi oleh
hubungan elektrikal antara kabel yang letaknya berdekatan dan dapat pula karena
energi dari gelombang microwave.
·
Impulse noise
o
Terdiri dari
pulsa-pulsa tak beraturan atau spike-spike noise dengan durasi pendek dan
dengan amplitudo yang relatif tinggi.
o
Dihasilkan oleh kilat,
dan kesalahan dan cacat dalam sistim komunikasi
o
Noise ini merupakan
sumber utama error dalam komunikasi data digital dan hanya merupakan gangguan
kecil bagi data analog.
Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.15.
a. Copper Media ( Media Tembaga )
Copper Media ialah media transmisi yang terbuat dari bahan tembaga, atau biasa disebut dengan ” Kabel “ . Data yang dikirim lewat kabel ini bentuknya berupa sinyal sinyal listrik ( tegangan atau arus ) Digital.
Berikut ialah jenis jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer :
1.
koaksial
2.
STP
3.
UTP
b. Coaxial Cable ( Kabel Koaksial )
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV.
Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini
merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar .Ada 2 jenis yaitu RG-58 (10Base2) dan RG-8 (10Base5 ). Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor.
Keuntungan
menggunakan kabel koaksial adalah :merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar .Ada 2 jenis yaitu RG-58 (10Base2) dan RG-8 (10Base5 ). Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor.
·
Harganya cukup murah
·
Jangkauannya cukup jauh.
Kekurangannya
adalah :
·
susah pada saat instalasi.
·
Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak
direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan
Berikut
contoh gambar dari kabel koaksial :Twister Pair ini ada dua keluarga, pertama STP dan kedua ialah UTP. Yang ngebedainnya cuma yang STP ada pelindungnya buat biar ga interferensi satu lagi ga ada pelindungnya jadi agak rentan. yuk kita bahas aja kelebihan dan kekurangannya masing masing
STP ( Shield Twisted Pair )
Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan
terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun
dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama
masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m
berikut Gambarnya :
UTP ( UnShielded Twister Pair )Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi. Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m
Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :
Kategori 1 (Cat-1).
Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.
Kategori 2 (Cat-2).
Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan
kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.
Kategori 3 (Cat-3).
Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan
berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.
Kategori 4 (Cat-4).
Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.
Kategori 5 (Cat-5).
Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m. Media lain pendukung kabel UTP antara lain Crimp Tool dan connector RJ-45.. Crimp tool / Crimping tool adalah alat untuk
memasang kabel UTP ke konektor RJ-45 / RJ-11 tergantung kebutuhan. Bentuknya macam – macam ada yang besar dengan fungsi yang banyak, seperti bisa memotong kabel, mengupas dan lain sebagainya. Ada juga yang hanya diperuntukan untuk crimp RJ-45 atau RJ-11 saja.
2. Optical Media
Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi
sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter^ receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser. Kabel fiber optic single mode merupakan fiber glass tunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode, karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih.
Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass
dengan diameter lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat
mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak
menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi
distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi
tidak akurat.
Sedang plastic optical’fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibreoptic (serat optic).Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah)
Satu buah
kabel fibre optic terdiri atas dua fiber,satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan
satunya untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi
dua arah secara bersama-sama (full duplex).Sedang plastic optical’fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibreoptic (serat optic).Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah)
·
ST Konektor biasanya dipakai untuk yang singlemode
·
SC konektor biasanya dipakai untuk yang multimode
berikut
gambarnya :3. Media Transmisi Unguided (HARDWIRE)
Suatu media transmisi data yang tidak memerlukan kabel dalam proses transmisinya, media unguided/wireless ini memanfaatkan sebuah antena untuk transmisi di udara, ruang hampa udara, atau air.Untuk transmisi, Antena menyebarkan energy elektromagnetik ke dalam media (biasanya udara), sedangkan untuk penerimaan sinyal, antena menangkap gelombanvg elektromagnetikdari media. Pada dasarnya terdapat dua jenis konfigurasi untuk transmisi wireless, Unguided media atau komunikasi tanpa kabel mentransmisikan gelombang elektromagnetik tanpa menggunakan konduktor secara fisik. Sinyal dikirimkan secara broadcast melalui udara (atau air, dalam beberapa kasus). Media tranmisi ini dapat menggunakan wireless atau menggunakan satellite
Gambar 8. Aplikasi nyata media transmisi wireless yang sering kita jumpai
Media unguided mentransmisikan
gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau
serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave,
wireless mobile dan lain sebagainya. Media
ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan receiver).
Ada dua jenis transmisi, Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran
terfokus pada satu sasaran. Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal
terpancar ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antena. Tiga macam
wilayah frekuensi, antara lain:
·
Gelombang mikro
(microwave) 2 – 40 Ghz
·
Gelombang radio 30 Mhz –
1 Ghz
·
Gelombang inframerah
Untuk media tidak terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan dapat dicapai dengan menggunakan antena. Untuk transmisi, antena mengeluarkan energi elektromagnetik ke medium (biasanya udara) dan untuk penerimaan, antena mengambil gelombang elektomagnetik dari medium sekitarnya. Media transmisi tidak terpandu (unguided) terbagi atas empat bagian yaitu:
·
Gelombang Mikro Terrestrial
(Atmosfir Bumi)
·
Gelombang Mikro Satelit
·
Radio Broadcast
·
Infra Merah
Gelombang Mikro TerrestrialTipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola 'dish'. Ukuran diameternya biasanya sekitar 3 m. Antena pengirim memfokuskan sinar pendek agar mencapai transmisi garis pandang menuju antena penerima. Antena gelombang mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian tertentu diatas tanah untuk memperluas jarak antara antena dan mampu menembus batas. Untuk mencapai transmisi jarak jauh, diperlukan beberapa menara relay gelombang mikro, dan penghubung gelombang mikro titik ke titik dipasang pada jarak tertentu.
Kegunaan sistem gelombang mikro yang utama adalah dalam jasa telekomunikasi long-haul, sebagai alternative untuk coaxial cable atau serat optic. Fasilitas gelombang mikro memerlukan sedikit amplifier atau repeater daripada coaxial cable pada jarak yang sama, namun masih memerlukan transmisi garis pandang. Gelombang mikro umumnya dipergunakan baik untuk transmisi televisi maupun untuk transmisi suara.
Pengguna gelombang mikro lainnya adalah untuk jalur titik-titik pendek antara gedung. Ini dapat digunakan untuk jaringan TV tertutup atau sebagai jalur data diantara Local Area Network. Gelombang mikro short-haul juga dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi khusus. Untuk keperluan bisnis dibuat jalur gelombang mikro untuk fasilitas telekomunikasi jarak jauh untuk kota yang sama, melalui perusahaan telepon local.
Transmisi gelombang mikro meliputi bagian yang mendasar dari spectrum elektromagnetik. Frekuensi yang umum di gunakan untuk transmisi ini adalah rentang frekuensi sebesar 2 sampai 40 GHz. Semakin tinggi frekuensi yang digunakan semakin tinggi potensial bandwidth dan berarti pula semakin tinggi rate data-nya. Sama halnya dengan beberapa sistem transmisi, sumber utama kerugian adalah atenuansi. Sehingga repeater dan amplifier ditempatkan terpisah jauh dari sistem gelombang mikro biasanya 10 sampai 100 km. Atenuansi meningkat saat turun hujan khusunya tercatat diatas 10 GHz. Sumber gangguan-gangguan yang lain adalah interferensi. Dengan semakin berkembangnya popularitas gelombang mikro, daerah transmisi saling tumpang tindih dan interferensi merupakan suatu ancaman. Karena itu penetapan band frekuensi diatur dengan ketat.
Band yang paling umum untuk sistem telekomunikasi long-haul adalah band 4 GHz sampai 6 GHz. Dengan meningkatkan kongesti (kemacetan) pada frekuensi-frekuensi ini, sekarang digunakan band 11 GHz. Band 12 GHz digunakan sebagai komponen sistem TV kabel. Saluran gelombang mikro juga digunakan untuk menyediakan sinyal-sinyal TV untuk instalasi CATV local; sinyal-sinyal yang kemudian didistribusikan kepelanggan melalui kabel coaxial. Sedangkan gelombang mikro dengan frekuensi lebih tinggi digunakan untuk saluran titik ke titik pendek antar gedung. Biasanya digunakan band 22 GHz. Frekuensi gelombang mikro yang lebih tinggi lagi tidak efektif untuk jarak yang lebih jauh, akibat meningkatnya atenuansi, namun sangat sesuai untuk jarak pendek. Sebagai tambahan, semakin tinggi frekuensi, antenanya akan semakin kecil dan murah.
Wireless Media ( Media Tanpa Kabel )
Saat ini sudah banyak digunakan jaringan tanpa kabel (wireless network), transmisi data menggunakan sinar infra merah atau gelombang mikro untuk menghantarkan data. Walaupun kedengarannya praktis, namun kendala yang dihadapi disini adalah masalah jarak,bandwidth, dan mahalnya biaya. Namun demikian untuk kebutuhan LAN di dalam gedung, saat ini sudah dikembangkan teknologi wireless untuk Active Hub (Wireless Access Point) dan Wireless LAN Card (pengganti NIC), sehingga bisa mengurangi semrawutnya kabel transmisi data pada jaringan komputer. Wireless Access Point juga bisa digabungkan (up-link) dengan ActiveHub dari jaringan yang sudah ada. Media transmisi wireless menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi. Biasanya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-data digital yang dikirim
melalui wireless ini akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik ini.
BAB III PENUTUP
a) SimpulanDari makalah yang telah disusun, maka penulis dapat memperoleh Kesimpulan antaralain :
1. Media transmisi adalah media yang
menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang
jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah
yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi
data.
2. Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang
terbatas secara fisik, meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel
koaksial) dan fiber-optic cable (kabel serat optik).
3. Media unguided mentransmisikan gelombang
electromagnetic tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau serat
optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave, wireless
mobile dan lain sebagainya.
b) SaranDari makalah yang telah disusun, maka penulis dapat diberikan beberapa saran, antaralain :
1. Perlu penelitian lebih
lanjut mengenai Media Transmisi yang lebih detail.
2. Perlu informasi tambahan
yang lebih mendetail tentang Media Transmisi.
Dari itu semua kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa data analog dan digital mempunyai perbedaan yang
begitu signifikan, yaitu data digital jauh lebih berkualitas dan fleksible
kalau di bandingkan dengan data analog dan itu semua terbukti melalui proses
pengiriman data analog yang terus menerus dan memakan arus yang lebih tinggi,
sedangkan data digital proses pengiriman datanya hanya menggunakan bit-bit rate
yaitu ‘0’ dan ‘1’, maka proses pengiriman datanya akan lebih cepat kalau
disbandingkan dengan data analog.
0 Comment:
Posting Komentar